Ratusan Tindak Pidana Berhasil Diungkap Polresta Tangerang di Tahun 2023

Kabupaten Tangerang, Temabanten.com – Polresta Tangerang, Polda Banten merilis hasil dari ungkap kasus sepanjang tahun 2023, dengan total jumlah kejadian tindak pidana sebanyak 1.678.

Diketahui sisi penyelesaian perkara mengalami peningkatan dari 867 pada tahun 2022, kini meningkat menjadi 979 kasus di tahun 2023. Secara umum tren kejadian meningkat sebesar 51 persen.

Kapolresta Tangerang, Polda Banten, Kombes Pol Sigit Dany Setiyono mengatakan tercatat ada 4 kasus tertinggi di tahun 2023 ini, diantaranya posisi pertama Pencurian dan Pemberatan dengan jumlah 361 kasus. Kemudian kedua diikuti tindak pidana yang melibatkan perempuan dan anak 109 kasus, ketiga pencurian dengan kekerasan 37 kasus, lalu terakhir keempat penipuan online 24 kasus.

“Ke-empat kasus tersebut menjadi perhatian kami pihak kepolisian,” katanya saat gelar konferensi pers di Aula Parama Satwika Polresta Tangerang, Selasa (26/12/2023).

Sigit menyebut, tingginya tren tindak pidana disebabkan beberapa faktor eksternal, dimana ini berkaitan dengan penetapan berakhirnya masa pandemi Covid-19 oleh Pemerintah di bulan Mei 2023 lalu. Hal itu membuat dinamika masyarakat pun mengalami perubahan, mulai dari mobilitas, aktivitas ekonomi, sosial budaya dan aspek lainnya.

“Sehingga meningkatnya juga potensi gangguan ketertiban masyarakat,” ucapnya.

Sigit mengungkap, terdapat juga peningkatan cukup signifikan dalam kasus penyalahgunaan Narkotika, yaitu yang sebelumnya pada tahun 2022 hanya 198 kasus dengan jumlah tersangka 251. Namun saat ini menjadi 211 kasus di tahun 2023. Sedangkan, untuk jumlah tersangkanya 248.

“Klasifikasi tersangka didominasi Pengedar 248 orang dan pemakai 14 orang,” jelasnya.

Selanjutnya terkait kejadian kecelakaan lalu lintas, Sigit menuturkan ada peningkatan jumlah korban di 2023 dibandingkan tahun lalu, dengan rincian korban luka ringan (LR) sebanyak 390, luka berat (LB) 69 dan meninggal dunia (MD) 128 orang.

Dimana, lanjutnya untuk total kejadian seluruhnya di tahun ini sebanyak 439 dan kerugian materil nya Rp 598.350.000. “Meningkat 9 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 403 lalu kerugian materil Rp 654.400.000,” terangnya.

Terakhir mengenai aksi Unjuk Rasa, Sigit menjelaskan terjadi penurunan jumlah kejadian di tahun ini, yakni sebesar 18 persen. Dari 66 kejadian menjadi 54 aksi Unras.

“Yang namanya di era demokrasi ini berbagai pihak harus kami akomodir dengan baik,” tandasnya. (Deri)

Tentang Penulis: Tema banten

Gambar Gravatar
Mengupas isu-isu dan tema Banten terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.