Jika Menikah Diatas 2 Tahun Namun Belum Diberi Momongan, Segera Periksa ke Dokter

Tangerang, Temabanten.com – Persentase mendapatkan momongan pada hubungan pernikahan pasangan suami istri (Pasutri) di usia pernikahan 6 bulan mencapai 86 persen. Namun, potensi kehamilan akan semakin meningkat persentase nya menjadi 92 persen dimana usia pernikahan memasuki dua tahun masa pernikahan. Namun, jika sudah menginjak usia pernikahan diatas 2 tahun, alangkah baiknya pasutri segera memeriksakan diri ke dokter, Jumat (24/11/2023).

“Potensi kehamilan di dua tahun pertama pernikahan sangat tinggi. Jika dalam dua tahun pertama pernikahan pasangan aktif melakukan seks namun tidak ada tanda-tanda kehamilan sebaiknya segera periksakan ke dokter karena ada indikasi memiliki masalah kesuburan (infertilitas),” ujar  Dr. dr. F. C. Christofani Ekapatria, SpOG Subsp F.E.R, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas endokrinologi reproduksi dari RS Siloam Lippo Village, saat menghadiri gathering media disalah satu rumah makan di Tangerang, Rabu (22/11) kemarin.

Christofani menjelaskan, pasangan tidak ragu dan menunda-nunda untuk berkonsultasi ke dokter kandungan.  Karena semakin cepat berkonsultasi maka sumber masalah akan semakin cepat diketahui dan diselesaikan, sehingga pasangan bisa mengusahakan kehadiran buah hati.

“Semakin dini diketahui masalahnya maka kemungkinan untuk memiliki momongan akan semakin besar,” jelas Christofani.

Christofani juga menjelaskan kenapa harus sedini mungkin diperiksa mengingat sel telur pada wanita setiap tahun jumlahnya akan berkurang dan kualitasnya akan menurun. Namun, menurut Christofani pihak suami pun tetap wajib untuk menjalani pemeriksaan karena dari hasil penelitian 30-40 persen kaum pria memiliki potensi mengalami gangguan kesuburan sedangkan wanita 50 persen.

“Saya ingatkan yang harus diperiksa adalah kedua pasangannya untuk bisa mengetahui suami atau istri yang memiliki gangguan kesuburan baik itu disebabkan adanya penyakit (klinis) atau gaya hidup yang salah dari pasutri,” jelas Christofani.

Sementara itu dr. Patrick Bayu, SpOG, Subsp F.E.R. selaku dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas endokrinologi reproduksi di RS Siloam Lippo menambahkan, untuk membantu pasangan suami istri yang mengalami gangguan kesuburan RS Siloam Lippo Village telah membangun Siloam Fertility Center sejak tahun 2021 lalu.

Menurut Patrick, ia melanjutkan, saat ini Siloam Fertility Center telah menjadi pusat fertilitas yang dilengkapi dengan one-stop fertility service, dimana dokter spesialis dari berbagai bidang telah membentuk tim yang solid  mulai dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, andrologi, urologi, akupuntur, dan gizi sehingga pasien dapat melakukan perawatan secara keseluruhan hanya di 1 lokasi.

“Dengan tim dokter dan ahli kesehatan reproduksi yang berpengalaman, Siloam Fertility Center menawarkan berbagai layanan termasuk diagnosa kesuburan, program fertilisasi in vitro / IVF (bayi tabung), inseminasi intrauterin (IU1), dan penanganan masalah kesuburan lainnya,” paparnya.

Patrick mengaku sejak dibuka telah ada lebih dari 100 pasien yang ditangani di Siloam Fertility Center dengan tingkat keberhasilan kehamilan diatas 40 persen.

“Tentunya kami tidak bisa memberikan garansi 100 persen keberhasilan, karena kehamilan tentunya  tuhan yang mengatur, namun lewat menjalani perawatan ini termasuk di Siloam Fertility Center sebagai bagian dari usaha untuk mendapatkan momongan,” pungkasnya. (Yan)

Tentang Penulis: Tema banten

Gambar Gravatar
Mengupas isu-isu dan tema Banten terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.